Dorong Inovasi dan Kewirausahaan, Kemendikbudristek Perkuat Transformasi SMK
Februari 5, 2024 2024-02-05 9:30Dorong Inovasi dan Kewirausahaan, Kemendikbudristek Perkuat Transformasi SMK

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) — Komitmen pemerintah dalam mengakselerasi transformasi pendidikan vokasi di Indonesia semakin diperkuat. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyuarakan berbagai program bantuan untuk menjadikan Sekolah Menengah Kejuruan SMK sebagai lembaga pendidikan yang lebih baik.
Pada bidang Penjaminan Mutu Implementasi Kurikulum Merdeka dan Penilaian, pemerintah telah merumuskan lima program utama untuk mendukung transformasi pendidikan SMK di Indonesia. Program tersebut mencakup Bantuan Sertifikasi Kompetensi Siswa SMK; Bantuan Pembelajaran SMK Berbasis Industri; Bantuan SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik Reguler; Bantuan SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik dalam Rangka Pengimbasan; dan Bantuan SMK yang Mengembangkan Proyek Kreatif dan Kewirausahaan.
Dalam upaya memperkenalkan dan memberikan pemahaman mendalam mengenai program bantuan pemerintah untuk SMK tahun 2024, Direktorat SMK menggelar webinar dengan tema “Sosialisasi Program Bantuan Pemerintah Tahun 2024” pada Rabu (31/01/2024).
Wardani Sugiyanto, Direktur SMK, menyoroti tiga kunci keberhasilan dalam transformasi pendidikan vokasi. Pertama, efektivitas dan efisiensi pendidikan vokasi tercapai melalui replikasi industri di satuan pendidikan, yang diwujudkan dalam bentuk Teaching Factory (Tefa). Kunci kedua adalah penyelenggaraan pembelajaran oleh guru yang profesional di bidangnya. Upskilling dan reskilling guru vokasi menjadi fokus untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Kunci ketiga adalah keberlanjutan dukungan melalui Matching Fund, pembiayaan dari pemerintah daerah dan pusat.
“Penguatan Tefa akan diproyeksikan untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa. Selama lima tahun ke depan, kita bisa mencapai 50% siswa PKL di Tefa-nya. Ini dorongan yang akan kita lakukan,” ungkap Wardani.
Program Bantuan Pemerintah tahun 2024 mencakup Bantuan Sertifikasi Kompetensi Siswa SMK, yang bertujuan meningkatkan jumlah siswa dan lulusan SMK yang tersertifikasi sesuai dengan konsentrasi keahlian masing-masing. Program ini menargetkan 85 ribu siswa dengan anggaran sebesar 42,5 miliar rupiah, dan pendaftarannya dibuka mulai 31 Januari hingga 9 Maret 2024.
Bantuan Pembelajaran SMK Berbasis Industri dirancang untuk menyediakan model pembelajaran yang bersifat kolaboratif dengan dunia usaha, industri, dan kerja (Dudika). Program ini mengincar 25 SMK dengan total anggaran 2,5 miliar rupiah. Pendaftaran dibuka mulai 31 Januari hingga 4 Mei 2024.
Sementara itu, Bantuan SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik Reguler dan Bantuan SMK yang Mengembangkan Pengajaran Berbasis Pabrik dalam Rangka Pengimbasan menargetkan masing-masing 25 SMK dengan total anggaran 7,5 miliar rupiah dan 265 SMK dengan anggaran 265 miliar rupiah. Pendaftaran untuk keduanya dibuka pada rentang waktu yang berbeda, yakni mulai 31 Januari hingga 6 Maret 2024 dan 31 Januari hingga 27 April 2024.
Terakhir, Program Bantuan SMK yang Mengembangkan Proyek Kreatif dan Kewirausahaan ditujukan untuk menumbuhkan karakter kewirausahaan siswa dan mendorong sekolah untuk berinovasi dalam mengembangkan produk kreatif yang berorientasi pada wirausaha. Sebanyak 240 SMK menjadi sasaran program ini dengan anggaran sebesar 12 miliar rupiah. Pendaftaran program ini dibuka mulai 31 Januari hingga 19 April 2024.
Pendaftaran untuk semua program dapat dilakukan melalui tautan Takola di https://takola.ditpsmk.net/. Inisiatif ini diharapkan akan memberikan dorongan signifikan bagi transformasi SMK di Indonesia menuju keunggulan dan kemandirian.