Diplomat dan Duta Besar dari Berbagai Negara Ikuti Program Intensif Belajar Bahasa Indonesia
Februari 23, 2024 2024-02-23 18:09Diplomat dan Duta Besar dari Berbagai Negara Ikuti Program Intensif Belajar Bahasa Indonesia

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri, akan menggelar program bahasa Indonesia khusus bagi diplomat negara sahabat pada bulan Maret mendatang. Program ini menarik perhatian 134 warga asing dari 50 perwakilan negara sahabat dan organisasi internasional yang akan mengikuti kegiatan tersebut.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Aminudin Aziz, menyatakan bahwa program bahasa Indonesia untuk diplomat ini merupakan langkah penting dalam mengenalkan Indonesia kepada dunia. Dalam sambutannya, Aminudin mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya tentang belajar bahasa, tetapi juga menjadi momen untuk memahami lebih dalam tentang budaya, kekayaan alam, dan kehidupan di Indonesia.
“Dengan program ini, kita tidak hanya mengajarkan bahasa Indonesia, tetapi juga mempererat kerjasama antara Indonesia dengan negara sahabat. Kami berharap para peserta dapat menikmati proses pembelajaran dan membuka jalan untuk hubungan yang lebih baik antara negara mereka dan Indonesia,” ujar Aminudin.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Duta Besar Siti Nugraha Mauludiah, juga memberikan informasi menarik tentang bahasa Indonesia. Dia menyebutkan bahwa bahasa Indonesia telah mendapat pengakuan di dunia, dengan Wikipedia bahasa Indonesia menduduki peringkat ke-25 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia dan menjadi bahasa resmi di sidang umum UNESCO.
Menyambut program ini dengan antusias, Duta Besar dari Aljazair, Hassane Rabehi, menyatakan pentingnya bahasa Indonesia bagi diplomat dalam berinteraksi dengan masyarakat lokal. “Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini. Saya berharap bisa menulis dan berbicara dalam bahasa Indonesia. Terima kasih atas kolaborasi antara Kementerian Pendidikan dan Kementerian Luar Negeri dalam menyelenggarakan program ini,” ucapnya.
Selain itu, selebgram Kenji atau Ken Campur, seorang pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) asal Jepang, turut hadir dalam acara tersebut. Kenji menyampaikan rasa bangganya bahwa bahasa Indonesia dikenalkan kepada para diplomat perwakilan negara sahabat. “Saya sangat bangga bahwa para diplomat bisa mengikuti program bahasa Indonesia secara gratis. Hal ini sangat penting jika kita memilih tinggal di Indonesia,” ucapnya.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa Duta Besar lainnya, termasuk dari Argentina, Filipina, Ukraina, dan Kazakhstan. Selain pembukaan program, kegiatan tersebut juga mencakup tes penempatan untuk mengukur kemampuan berbahasa Indonesia para peserta. Mereka akan memulai pembelajaran bahasa Indonesia pada 4 Maret hingga 30 Agustus 2024 di empat lembaga penyelenggara program BIPA di Jakarta.