Di BERISIK Bandung 2023, Itjen Kemendikbudristek Berbincang Asik Tentang Pentingnya Kebinekaan
Juli 22, 2023 2023-07-21 15:12Di BERISIK Bandung 2023, Itjen Kemendikbudristek Berbincang Asik Tentang Pentingnya Kebinekaan

Di BERISIK Bandung 2023, Itjen Kemendikbudristek Berbincang Asik Tentang Pentingnya Kebinekaan

(Bandung, Itjen Kemendikbudristek) – Inspektorat Jenderal Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Itjen Kemendikbudristek) kembali menggelar acara BERISIK (Berbincang Asik) soal Kebinekaan di Bandung, Jawa Barat pada Jumat (14/7/2023).
Acara BERISIK Bandung menghadirkan tiga pembicara untuk berbincang santai dan asik dengan mahasiswa mengenai nilai-nilai kebinekaan yang ada di Indonesia. Ketiga pembicara tersebut adalah influencer, komika, sekaligus peraih penghargaan 100 wanita paling berpengaruh di dunia dari BBC yaitu Sakdiyah Ma’ruf, penulis dan peace educator Irfan Amali, dan perwakilan Inspektur Jenderal Kemendikbudristek Purwaniati Nugraheni.
BERISIK Bandung dihadiri secara tatap muka oleh lebih dari 80 mahasiswa dari perguruan-perguruan tinggi di kota Bandung dan sekitarnya. Selain berbincang dengan pembicara, para mahasiswa juga dapat memainkan permainan-permainan yang telah disediakan seperti, Uno, Jenga, ludo, serta berbagai permainan interaktif lainnya. Disediakan pula sketsa wajah yang dapat di bawa pulang sebagai cinderamata bagi mahasiswa yang hadir serta pembuatan graphic record yang dapat disaksikan oleh para mahasiswa.

Pada acara Berisik Bandung ini, Sakdiyah Ma’ruf berpesan bahwa latar belakang identitas seseorang maupun keberagaman bukanlah dasar dalam menilai seseorang, tetapi lihat dari adanya sebuah kerja sama untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di Indonesia.
“Marilah kita melihat satu sama lain bukan dari latar belakang identitas, suku, agama, ras, melainkan dari potensi, dari kemungkinan untuk bekerja sama untuk tujuan-tujuan yang lebih baik. Masih banyak masalah dan tantangan di bangsa ini yang harus diselesaikan, dari stunting sampai krisis iklim. Kayaknya nggak seru lagi kalau kita berbicara soal suku, agama, dan ras, dalam situasi yang saling membedakan satu sama lain di tengah berbagai tantangan yang seharusnya bisa kita atasi bareng-bareng,” ujar Sakdiyah.
Dalam hal kebinekaan dan keragaman, Irfan Amalee melihat keragaman dapat menjadi sebuah peluang dan sebuah aset yang besar bagi Indonesia dengan menguatkan cara berpikir, sehingga hal tersebut bagaikan keragaman alat musik yang menghasilkan sebuah nada yang harmonis. “Mari kita melihat keberagaman bukan sebagai liability tetapi sebagai opportunity dan bukan ancaman. Jadi, dalam melihat perbedaan kita harus merayakan sebuah kekayaan. Negara Arab dari Yaman sampai Maroko itu bahasanya sama namun negaranya bermacam-macam, sedangkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke suku bangsanya berbeda-beda namun kita tetap satu negara. Itu adalah sebuah aset yang besar. Jadi, Indonesia sudah membuktikan adanya keberagaman aset yang membuat kita ada sampai hari ini. Oleh karena itu, mari kita kuatkan cara berpikir seperti itu sehingga keragaman di Indonesia menjadi seperti keragaman alat musik yang menghasilkan sebuah nada yang harmonis,” ucap Irfan.
Dengan penuh antusias, Purwaniati Nugraheni menyampaikan kepada para mahasiswa agar lebih menghargai keragaman karena mereka lah yang akan memimpin masa depan Indonesia yang lebih maju. “Saya berharap mahasiswa sebagai generasi yang akan memimpin Indonesia di masa depan dapat bertindak sebagai agen perubahan untuk Indonesia yang lebih maju, lebih menghargai keberagaman,” ujar Purwaniati. Purwaniati juga menyampaikan harapannya kepada mahasiswa yang hadir dalam acara BERISIK untuk dapat mengimplementasikan ilmu yang diterima dari ketiga pembicara dan bisa menambah wawasan untuk mengelola keragaman yang ada disekelilingnya.
Acara BERISIK selanjutnya akan menghampiri Semarang pada 28 Juli 2023, Malang pada 11 Agustus 2023, dan Yogyakarta pada 25 Agustus 2023 mendatang. Nantikan info selanjutnya di Instagram @itjen_kemdikbud, ya!