BERISIK 2023 Hadir Kembali di Kota Semarang! Itjen Kemendikbudristek Berbincang Asik Tentang Pentingnya Kebinekaan
Agustus 1, 2023 2023-08-01 8:09BERISIK 2023 Hadir Kembali di Kota Semarang! Itjen Kemendikbudristek Berbincang Asik Tentang Pentingnya Kebinekaan

BERISIK 2023 Hadir Kembali di Kota Semarang! Itjen Kemendikbudristek Berbincang Asik Tentang Pentingnya Kebinekaan

(Semarang, Itjen Kemendikbudristek) – Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Itjen Kemendikbudristek) kembali menggelar acara BERISIK (Berbincang Asik) 2023 soal Kebinekaan di Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (28/7/2023). Acara BERISIK Semarang menghadirkan tiga pembicara untuk berbincang santai dan asik dengan mahasiswa mengenai nilai-nilai kebinekaan yang ada di Indonesia. Ketiga pembicara tersebut, yaitu pendakwah Husein Ja’far Al Hadar, musisi Onadio Leonardo, dan juga Chatarina Muliana selaku Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbudristek.
BERISIK Semarang 2023 dihadiri secara tatap muka oleh lebih dari 100 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Bandung. Selain berbincang dengan pembicara, para mahasiswa juga dapat memainkan permainan-permainan yang telah disediakan seperti, catur, kartu, ludo, dan board games seru lainnya. Disediakan pula sketsa wajah oleh pesketsa Kak Mozley yang dapat dibawa pulang sebagai cinderamata bagi mahasiswa yang hadir serta pembuatan graphic record oleh Kang Agah yang dapat disaksikan oleh para mahasiswa. Selain itu, terdapat photobooth untuk mengabadikan momen yang hasil cetakannya dapat dibawa pulang oleh para peserta.

Pada acara Berisik Semarang, Habib Jafar berpendapat bahwa kebinekaan bisa menjadi suatu rahmat ataupun bencana tergantung dari bagaimana kita menyikapi keberagaman tersebut. “Kebinekaan bisa menjadi rahmat dan bencana. Jika kebinekaan tidak diikat, maka akan menghancurkan bangsa. Kalau kebinekaan tidak dijaga, maka akan hancur bangsa ini. Dahulu, ayah saya selalu mengajarkan literasi dan toleransi kepada saya dengan membawa saya ke gereja-gereja setiap natal, lalu saya dikenalkan dengan pastor dan orang-orang yang berbeda sehingga saya menjadi mengenal banyak orang dan memahami bahwa perbedaan merupakan suatu rahmat,” ujar Husein Ja’far.
Setuju dengan pendapat Husein Ja’far, Onadio menyatakan pula bahwa peran orang tua dalam menanamkan kebinekaan menjadi salah satu faktor penting. Selain itu, saat ini menurut Onad di Indonesia terkait stigma adanya kaum minoritas dan mayoritas itu seharusnya sudah tidak ada karena kita sudah mempunyai Pancasila sedari lama yang telah mengajarkan adanya perbedaan. “Kebinekaan ini udah fix harus kita jaga. Kalau kalian mengaku orang Indonesia asli, menurut gue majority sama minority sudah ga ada sih, sudah biasa. Kalau kita lihat habib foto sama romo itu seharusnya jadi suatu hal yang sudah biasa. Karena founding fathers kita sudah ketok palu untuk Pancasila, isinya lima, bisa dibaca saja, dan hal itulah yang seharusnya kita jaga.”
Mendukung pendapat Habib Ja’far dan Onadio, Chatarina menyatakan bahwa keberagaman agama bukan menjadi penghalang beliau dalam menghormati perbedaan tersebut. “Di keluarga saya sendiri mayoritasnya muslim dan protestan, sedangkan saya beragama katolik. Akan tetapi, perbedaan itu adalah sesuatu yang saya hormati,” tutur Chatarina Muliana.
Perbincangan BERISIK Semarang 2023 ini pun berlangsung sangat seru dan menarik karena disertai pula dengan candaan tawa sehingga acara berlangsung dengan tidak membosankan.

Acara BERISIK selanjutnya akan menghampiri Malang pada 11 Agustus 2023 dan Yogyakarta pada 25 Agustus 2023 mendatang. Nantikan info selanjutnya di Instagram @itjen_kemdikbud, ya!