Gelar Karya Kursus dan Pelatihan: Pendidikan Nonformal Cetak SDM Unggul
Januari 10, 2024 2024-01-10 10:11Gelar Karya Kursus dan Pelatihan: Pendidikan Nonformal Cetak SDM Unggul
(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Pendidikan nonformal melalui kursus memiliki peran krusial dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing sesuai dengan bidangnya. Keterampilan khusus yang diajarkan dalam kursus telah terbukti mampu mengubah hidup peserta didik.

Dalam rangka membagikan praktik baik pendidikan nonformal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, menggelar Gelar Karya Kursus dan Pelatihan. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian Malam Penghargaan Pendidikan Vokasi Nonformal Berprestasi 2023.
Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kemendikbudristek, menjadi tuan rumah Pameran Gelar Karya Anak Kursus pada Jumat (22/12/2023). Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Kursus dan Pelatihan, Wartanto, membuka pameran ini dengan menyatakan bahwa kursus sebagai bentuk pendidikan nonformal berperan penting dalam melatih keterampilan dan pengembangan SDM, terutama bagi anak usia sekolah dan tidak sekolah (ATS).
“Kursus memberikan pelatihan keterampilan dan pengembangan SDM, khususnya untuk anak usia sekolah dan tidak sekolah. Program unggulan seperti Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) turut mempersiapkan peserta didik untuk dunia kerja dan wirausaha,” ujar Wartanto.
Menurut Wartanto, pameran Gelar Karya Kursus dan Pelatihan adalah contoh nyata dari keberhasilan pendidikan nonformal dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing di pasar kerja.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, turut mengunjungi pameran. Salah satu stan yang dikunjungi adalah Pendidikan Kecakapan Wirausahaan (PKW) Tekun Tenun dan Kriya Indonesia.
“Program PKW Tekun Tenun dan Kriya Indonesia adalah hasil kolaborasi antara Kemendikbudristek dengan Dewan Kerajinan Nasional. Program ini melibatkan perajin dan wirausaha produk lokal Indonesia,” ungkap Nadiem kepada Sandiaga.
Anak Kursus Berkarya dari Animasi hingga Sepeda Motor Listrik
Pendidikan nonformal kini menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri, tidak hanya di bidang boga, busana, perhotelan, dan kecantikan, tetapi juga di bidang tenaga digital dan otomotif.
Salah satu peserta didik kursus yang membuat animasi adalah Ziqra Zenata Rili dari Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Cakra Megumi Corporation (CMC), Jakarta. Melalui pelatihan Pendidikan Kecakapan Kewirausahaan, Ziqra berhasil menggali potensinya di bidang animasi dan menciptakan proyek animasi “Si Ochip”.
“Saya mendapatkan informasi tentang pelatihan animasi di LKP CMC saat gap year. Sekarang saya sudah magang dan mengerjakan proyek animasi ‘Pangeran Condet’,” ungkap Ziqra dengan antusias.
Menurut Ziqra, keputusannya mengikuti kursus animasi ternyata sangat tepat. Proyek animasi yang ia kerjakan saat ini merupakan bagian dari magangnya.
Tak hanya di bidang animasi, kursus di bidang otomotif juga memiliki cerita sukses. LKP Eka Jaya Berrindo memfasilitasi peserta didik untuk membuat sepeda motor listrik berbasis proyek.
“Kami rutin memproduksi sepeda motor listrik ini bekerja sama dengan mitra industri, dan peserta didiklah yang melaksanakan produksinya,” ungkap Wildan Kusuma, Pemimpin LKP Eka Jaya Berrindo.
Menurut Wildan, fokus LKP Eka Jaya Berrindo adalah menciptakan wirausaha muda di bidang otomotif. Oleh karena itu, pelatihan berbasis proyek menjadi fokus utama agar peserta didik dapat belajar secara langsung.
Dengan pameran seperti ini, pemerintah dan masyarakat semakin menyadari bahwa pendidikan nonformal, khususnya melalui kursus dan pelatihan, memiliki peran vital dalam mencetak sumber daya manusia yang berkompeten dan siap bersaing di berbagai sektor industri.