News and Blog

Berdayakan Guru sebagai Pemimpin Teknologi dengan PembaTIK: Kuliah Umum Level 4

WhatsApp Image 2023-10-11 at 10.30.12_91222487
Berita

Berdayakan Guru sebagai Pemimpin Teknologi dengan PembaTIK: Kuliah Umum Level 4

(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek)  – Seiring dengan visi dan misi untuk memperkuat sektor pendidikan digital di Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) telah meluncurkan program inovatif, PembaTIK 2023 sejak Juli 2023. Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) guru serta menggalakkan pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan.

Dengan moto “Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar,” PembaTIK 2023 menitikberatkan pada pemberdayaan guru dalam memperkaya pemahaman mereka dalam pemanfaatan teknologi untuk keperluan pendidikan.

Program ini telah mencapai level terakhir, yaitu Level 4, di mana 30 peserta terbaik dari 38 provinsi di seluruh Indonesia akan mengikuti Tahap Berbagi dan Berkolaborasi.

Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, dalam pembukaan Kuliah Umum PembaTIK 2023 Level 4 (9/10/2023), menyatakan bahwa pandemi COVID-19 telah mendorong pendidik di Indonesia untuk beradaptasi dengan cepat dalam memanfaatkan teknologi.

“Melalui program PembaTIK, Kemendikbudristek mendorong guru untuk tidak hanya mampu mengintegrasikan teknologi dalam proses belajar mengajar, tetapi juga untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran,” jelas Suharti.

Suharti menambahkan bahwa PembaTIK diharapkan dapat menjadi pendorong untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara merata di seluruh Indonesia. “Level 4 PembaTIK dapat menjadi platform bagi para guru untuk berbagi wawasan dan pengetahuan serta membangun jaringan yang kuat. Gunakan peluang ini dengan sebaik-baiknya dan tetap semangat untuk menyelesaikan program PembaTIK 2023,” tegasnya.

Muhamad Hasan Chabibie, Kepala Pusdatin, menjelaskan bahwa program PembaTIK diselenggarakan dalam empat level: level 1-Literasi TIK, yang diikuti 79.000 peserta; level 2-Implementasi TIK yang diikuti oleh 33.000 peserta; level 3-Kreasi TIK yang diikuti oleh 13.931 peserta. Dari jumlah tersebut, 1.066 peserta berhasil maju ke level terakhir,  level 4-Berbagi dan Berkolaborasi. Dari mereka, akan dipilih satu peserta terbaik dari setiap provinsi di Indonesia untuk menjadi Duta Teknologi 2023.

“Level Berbagi dan Berkolaborasi dari PembaTIK memberikan peluang bagi peserta untuk berbagi pengalaman, pengetahuan, dan praktik terbaik dalam memanfaatkan TIK untuk pendidikan. Mereka didorong untuk saling belajar dari keahlian masing-masing dan mengembangkan inovasi dalam metode pengajaran berbasis teknologi,” kata Hasan.

Peserta PembaTIK level 4 akan mengikuti sesi bersama dengan narasumber terkemuka dalam dunia TIK, seperti Lenang Manggala, yang meraih penghargaan Innovation Heroes, dan Uwes Anis Chaeruman.

Pendiri komunitas Nyalanesia, Lenang Manggala, berbagi pandangan tentang peran guru dalam mengajar teknologi kepada siswa. “Seorang guru diharapkan mampu tidak hanya mahir dalam menguasai perangkat pembelajaran berbasis digital, tetapi juga dalam membantu siswa menguasai teknologi dengan benar untuk memimpin perubahan di masa depan,” ujarnya.

Uwes Anis Chaeruman menguraikan materi tentang pembelajaran di era digital dan pentingnya pemahaman pedagogik dalam pemanfaatan teknologi. “Menguasai teknologi untuk meningkatkan proses pembelajaran bukan hanya tentang perangkat keras atau perangkat lunak, tetapi juga tentang pemahaman bagaimana teknologi dapat meningkatkan pembelajaran,” kata Uwes.

Sherly Annavita Rahmi, pakar  komunikasi digital dan kolaborasi, menekankan pentingnya kemampuan komunikasi bagi peserta PembaTIK level 4, mengingat beberapa di antara mereka akan menjadi Duta Teknologi. “Kunci dari public speaking adalah kemampuan untuk mengalihkan ide dan merasakan emosi yang sama,” tegasnya.

PembaTIK memiliki dampak jangka panjang yang melebihi ruang kelas. Program ini merupakan langkah strategis Kemendikbudristek untuk melatih generasi yang cakap dalam teknologi dan siap menghadapi persaingan global. Dalam era digital seperti sekarang, kecakapan teknologi sangat vital, dan guru memiliki peran penting dalam membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di tingkat global.

Nunuk Suryani, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, menegaskan, “Duta Teknologi adalah guru-guru terpilih yang akan menjadi agen perubahan dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, khususnya pemanfaatan platform teknologi yang dimiliki oleh Kemendikbudristek.” Dengan langkah-langkah seperti PembaTIK, Indonesia sedang mempersiapkan para pemimpin teknologi di bidang pendidikan yang akan membentuk masa depan pendidikan yang cerah dan inovatif.