Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar: Rapor Pendidikan 2.0
Juni 20, 2023 2023-06-20 15:12Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar: Rapor Pendidikan 2.0
(Jakarta, Itjen Kemendikbudristek) – Mulai tahun 2021, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan Asesmen Nasional (AN) sebagai bagian dari evaluasi sistem pendidikan. AN ini berfokus pada kompetensi literasi, numerasi, karakter, dan penilaian kondisi lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran efektif. Data dari AN dikombinasikan dengan data pendidikan lainnya dan disajikan melalui platform Rapor Pendidikan. Platform ini membantu satuan pendidikan dan dinas pendidikan dalam mengidentifikasi capaian dan masalah, melakukan refleksi, serta merancang strategi perbaikan berdasarkan data.

Pada webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) yang diadakan Kamis (15/6/2023), dibahas mengenai “Identifikasi, Refleksi, dan Perbaikan Kualitas Pembelajaran dengan Rapor Pendidikan 2.0”. Webinar ini membahas bahwa Rapor Pendidikan Indonesia 2.0 adalah alat yang digunakan oleh satuan pendidikan untuk melakukan perbaikan sesuai kebutuhan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Rapor Pendidikan 2.0 merupakan metode baru yang revolusioner dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan memperbaiki aspek-aspek penting dalam sistem pendidikan.
Webinar tersebut melibatkan empat narasumber, antara lain Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek, Irsyad Zamjani; Ketua Umum Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Nasional, Ki Saur Panjaitan XIII; Kepala SDN 39 Pontianak, Fatinam; dan Kepala SMPN 38 Bandung, Suratman. Mereka berdiskusi dan menyampaikan pandangan positif mereka tentang Rapor Pendidikan Indonesia 2.0.
Irsyad Zamjani, Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikbudristek, mengungkapkan bahwa pemahaman tentang pentingnya identifikasi dalam mengatasi kendala pendidikan adalah langkah awal yang penting dalam melakukan perbaikan. Data dan informasi yang akurat serta penggunaan teknologi canggih dalam proses identifikasi sangatlah penting.
Ki Saur Panjaitan XIII, Ketua Umum Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Nasional, menjelaskan bahwa Rapor Pendidikan 2.0 adalah upaya untuk memperbarui atau memodernisasi rapor pendidikan tradisional. Hal ini melibatkan penggunaan teknologi digital, metrik yang lebih komprehensif, dan pendekatan baru dalam menyajikan informasi yang lebih bermanfaat tentang prestasi dan kemajuan siswa.
Rapor Pendidikan 2.0 memiliki enam indikator penting, yaitu kemampuan literasi, kemampuan numerasi, karakter, sistem keamanan, kebinekaan, dan kualitas pembelajaran akademik. Meskipun berbasis teknologi digital, Rapor Pendidikan 2.0 mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Fatinam, Kepala SDN 39 Pontianak, menekankan bahwa Rapor Pendidikan 2.0 sangat membantu dengan fitur-fitur yang mudah dipahami dan harus mudah digunakan oleh semua pihak terkait, termasuk guru, siswa, dan orang tua.
Suratman, Kepala SMPN 38 Bandung, mengatakan bahwa penggunaan Rapor Pendidikan 2.0 merupakan kemajuan positif dalam meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, analisis data, dan komunikasi dalam pendidikan. Rapor Pendidikan 2.0 menambahkan data dalam bentuk grafik untuk memudahkan kepala sekolah dan guru dalam melacak tren, mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Diskusi dalam webinar SMB juga menekankan pentingnya refleksi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Para narasumber berbagi pendapat tentang bagaimana refleksi yang terarah dan mendalam dapat membantu pendidik dan siswa mengenali kekuatan dan kelemahan mereka. Refleksi juga mendorong kemajuan dan peningkatan dalam pembelajaran.
Selain itu, perbaikan kualitas pembelajaran menjadi fokus utama dalam diskusi ini. Para narasumber menyoroti pentingnya melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk siswa, guru, orang tua, dan pengambil kebijakan, dalam proses perbaikan. Mereka berpendapat bahwa kerja sama yang kuat dan terpadu antara semua pihak diperlukan untuk menciptakan perubahan signifikan dalam sistem pendidikan.
Rapor Pendidikan Indonesia 2.0 terus dievaluasi oleh Kemendikbudristek dengan melibatkan masukan dan aspirasi dari para pemangku kepentingan. Evaluasi ini mendorong Kemendikbudristek untuk terus memperbaiki platform Rapor Pendidikan agar satuan pendidikan mendapatkan bantuan yang semakin relevan dalam merencanakan perbaikan.
Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) merupakan diskusi mingguan yang diadakan oleh Kemendikbudristek melalui webinar dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. SMB berperan penting sebagai wadah publik untuk mendalami terobosan dan pencapaian konsep Merdeka Belajar. Melalui SMB, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi dan memperoleh wawasan berharga dari narasumber yang memiliki kompetensi dan kepercayaan tinggi. Kemendikbudristek mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam mendorong transformasi di bidang pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi.