Atdikbud Tokyo Gandeng Kampus dan Perusahaan Jepang
Oktober 21, 2021 2021-10-21 14:07Atdikbud Tokyo Gandeng Kampus dan Perusahaan Jepang

TOKYO, (Itjen Kemdikbudristek) – Melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Yusli Wardiatno, mendukung kampus dan juga perusahaan di Jepang untuk menjadi mitra Kemendikbudristek dalam program IISMA.
Salah satunya adalah Utsunomiya University, yang unggul di bidang kehutanan dan pertanian. Yusli menyampaikan hal yang ditawarkan IISMA. “IISMA membuka kesempatan bagi mahasiswa-mahasiswa yang berkuliah di Indonesia untuk mengambil tiga hingga empat mata kuliah dalam satu semester di perguruan tinggi di luar negeri. Dalam hal ini, KBRI Tokyo sangat mendukung Utsunomiya University untuk mendaftar menjadi mitra Kemendikbudristek dalam program yang akan dibuka 31 Oktober dan ditutup 30 November depan,” ucap Yusli.
Kimimasa Matsukane, selaku Wakil Rektor Utsunomiya University (UU) menerima baik kunjungan ini dan menegaskan bahwa Sekolah Pertanian UU mendapatkan nilai tertinggi dalam kualitas riset bersama-sama dengan empat universitas lain di Jepang. Matsukane memohon bantuan dan dukungan kepada KBRI Tokyo dalam rangka kolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
“Kami mohon dukungan dan bantuan KBRI Tokyo untuk meningkatkan pertukaran mahasiswa dan staf serta kolaborasi riset dengan IPB, setelah pandemi mereda dan border (pembatasan perjalanan) antara Indonesia-Jepang dibuka,” ucap Wakil Rektor Matsukane ketika menerima kunjungan Atdikbud Yusli bersama Atase Kehutanan (Athut) Muhammad Zahrul Muttaqin di Utsunomiya University, Utsunomiya, Perfektur Tochigi, pada Selasa (12/10).
“KBRI Tokyo sangat mendorong kolaborasi ini dan berharap generasi muda Indonesia terus memanfaatkan kesempatan-kesempatan dalam ragam kebijakan Kampus Merdeka,” tambah Atdikbud Yusli
Selain mengunjungi Utsunomiya University, Atdikbud Yusli bersama dengan Athut Zahrul mengunjungi perusahaan Jepang yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup, KKBC Co Ltd. Dalam pertemuan ini, Atdikbud Yusli meminta agar KKBC membuka kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk dapat magang di perusahaan penanganan lingkungan hidup dengan reputasi positif ini.
“Saya berharap KKBC kembali membuka kesempatan bagi para mahasiswa Indonesia untuk magang yang diberi nilai agar dapat dikonversi ke dalam Sistem Kredit Semester (SKS), agar mereka dapat meningkatkan pemahaman dan keahlian dalam menggunakan alat-lat laboratorium yang canggih,” tutur Atdikbud Yusli yang disambut baik oleh Wakil Direktur Eksekutif KKBC, Kishi Tatsuo.
Atdikbud Yusli bersama delegasi juga berkesempatan mengunjungi area penanaman Pohon Paulownia (Paulownia Tomentosa). “saat ini Universitas Seikei dan KKBC Co. Ltd. telah melakukan penelitian dan pengembangan Pohon Paulownia untuk dapat ditanam baik di Jepang maupun negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia,” ungkapnya.
Athut Zahul mengungkapkan, jenis ini mampu cepat tumbuh. Pohon ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan baku kayu pertukangan, pulp and paper, atau untuk energi biomassa. “Supaya kita bisa melihat perkembangan penanaman di berbagai ekosistem hutan di Indonesia. Dalam hal ini KKBC dan juga Shigeru Kato selaku ahli Paulownia yang selama ini mendampingi KKBC Co Ltd juga sangat antusias untuk menjalin kerja sama tersebut,” lanjut Athut Zahul
Rekayasa dan teknologi adalah bidang yang paling berkembang di Jepang sampai saat ini.“Pendidikan tinggi Negeri Sakura dikenal maju dalam bidang teknologi dan rekayasa. Maka generasi muda Indonesia harus terus memanfaatkan segala kesempatan yang ada, baik lewat IISMA maupun kebijakan-kebijakan lain Kampus Merdeka yang telah dipelopori Kemendikbudristek,” pungkas Atdikbud Yusli.